Depok, jarinusa.id — Siapa sangka, semangat kebersamaan para jurnalis di Kota Depok pada awal 2017 justru menjadi titik awal lahirnya organisasi pers berskala nasional yang kini dikenal sebagai Sekber Wartawan Indonesia (SWI).
Awalnya, organisasi ini bernama Sekber Wartawan Kota Depok. Wadah tersebut didirikan oleh sejumlah jurnalis lintas media yang memiliki visi untuk mempererat solidaritas antarpewarta sekaligus memperjuangkan profesionalisme di dunia jurnalistik. Di tengah dinamika media lokal yang kian berkembang, Sekber Wartawan Depok menjadi ruang diskusi, pelatihan, dan advokasi yang aktif menghubungkan para wartawan dengan pemerintah serta masyarakat.
Seiring berjalannya waktu, kiprah Sekber Wartawan Depok makin luas. Beragam kegiatan seperti pelatihan jurnalistik, kolaborasi dengan instansi pemerintah, hingga kegiatan sosial membuat organisasi ini mendapat perhatian publik. Melihat potensi besar tersebut, para pendirinya bertekad untuk memperluas jangkauan dan memperkuat dasar hukumnya. Dari situlah lahir Sekber Wartawan Indonesia (SWI) — organisasi pers berbadan hukum yang kini telah memiliki jaringan di berbagai daerah di Tanah Air.
Ketua Umum SWI, Herry Budiman, menegaskan bahwa perubahan dari wadah tingkat kota menjadi organisasi nasional bukan sekadar pergantian nama, melainkan lompatan besar menuju profesionalisme dan kemandirian pers.
“Kami ingin wartawan di seluruh Indonesia memiliki wadah yang independen, terbuka, dan berbadan hukum kuat. SWI hadir untuk memperjuangkan hak-hak jurnalis, memperkuat kode etik, serta mendorong peran media dalam pembangunan bangsa,” ujarnya.
Kini, SWI memiliki kepengurusan di berbagai provinsi dan kabupaten/kota, termasuk DPD SWI Kota Depok yang menjadi cikal bakal lahirnya organisasi ini. Dengan semangat Solidaritas, Integritas, dan Profesionalisme, SWI berkomitmen menjadi mitra kritis sekaligus konstruktif bagi pemerintah, masyarakat, dan seluruh pelaku media di Indonesia.
Transformasi dari Sekber Wartawan Kota Depok menjadi Sekber Wartawan Indonesia menjadi tonggak penting dalam sejarah pers lokal. Bukti nyata bahwa kekompakan dan visi bersama mampu melahirkan gerakan nasional yang solid dan berdaya guna.
Dalam kesempatan yang sama, Johanes Hutapea, Ketua Komunitas Jurnalis Depok yang akrab disapa Bang Jon, mengenang masa-masa awal kiprahnya sebagai Sekjen Sekber Wartawan Depok. Ia mengaku bangga bisa menjadi bagian dari perjalanan panjang organisasi tersebut.
“Kami dulu bergerak dengan semangat kebersamaan. Banyak kegiatan yang kami lakukan untuk memajukan dunia jurnalistik di Depok, dan kini hasilnya bisa kita lihat — Sekber telah tumbuh menjadi organisasi nasional,” kenangnya.
Sementara itu, Benny Gerungan, Ketua PWOIN, juga menuturkan pengalamannya ketika masih menjadi bagian dari Sekber Wartawan Depok.
“Saya pernah menjadi ketua pelaksana kegiatan Ngopi Bareng yang digagas Sekber Depok. Dari kegiatan sederhana seperti itu, terjalin solidaritas kuat antarjurnalis yang kini menjadi fondasi SWI,” ujarnya.
Kini, tonggak sejarah itu terus hidup — menjadi pengingat bahwa dari ruang kecil di Depok, lahir organisasi besar yang membawa semangat persatuan dan profesionalisme wartawan di seluruh Indonesia.
(Aden)
![]()








