Depok, jarinusa.id – Pemerintah Kota (Pemkot) Depok melalui Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) menggelar rapat koordinasi (rakor) evaluasi Rencana Aksi Daerah Pencegahan dan Penanggulangan Ekstremisme Berbasis Kekerasan yang Berpotensi Terorisme (RAD PE). Kegiatan tersebut berlangsung di Ruang Bougenville, Balai Kota Depok, Kamis (4/9/25).
Kepala Bakesbangpol Kota Depok, Lienda Ratnanurdianny, menjelaskan bahwa evaluasi ini merupakan yang pertama sejak diterbitkannya Peraturan Wali Kota (Perwal) Nomor 99 Tahun 2024 tentang RAD PE pada Desember tahun lalu. Evaluasi dilakukan setelah enam bulan berjalan untuk menilai sejauh mana program sudah dilaksanakan.
“Ini evaluasi pertama pas Perwal keluar. Ada beberapa perangkat daerah maupun instansi vertikal yang sudah mulai menjalankan, misalnya Dinas Sosial, DP3AP2KB, Bakesbangpol, juga Disporyata dengan program kepemudaannya,” ujar Lienda.
Menurutnya, beberapa program yang sudah berjalan antara lain sosialisasi serta pembinaan deteksi dini yang dilakukan Bakesbangpol. Namun, masih ada sejumlah dinas yang belum optimal melaksanakan rencana aksi, sehingga perlu didorong agar target pencegahan ekstremisme bisa tercapai.
“Kalau yang belum jalan, nanti kita koordinasikan dan dorong lagi agar semua pihak bisa terlibat aktif. Anak-anak muda juga menjadi perhatian karena rentan terpapar paham radikalisme melalui media sosial,” tambahnya.
Lienda menekankan, program RAD PE memiliki dua tujuan utama, yakni deradikalisasi dan kontra radikalisasi. Deradikalisasi ditujukan untuk mengembalikan pemahaman orang yang sudah terpapar agar kembali ke arah yang benar, sementara kontra radikalisasi difokuskan pada upaya pencegahan agar paham radikal tidak masuk ke masyarakat.
“Intinya semua ini demi menjaga keutuhan negara. Kalau pencegahan dilakukan dengan baik dan semua unsur terlibat, Insha Allah bibit-bibit paham ekstremisme tidak akan berkembang luas di masyarakat,” pungkasnya.
[Aden] sumber diskominfodepok
