Bandung, jarinusa.id – Sekretaris Daerah (Sekda) Jawa Barat, Herman Suryatman, menegaskan komitmen pemerintah provinsi dalam mengatasi tingginya angka pengangguran di wilayahnya. Melalui unggahan di akun media sosial pribadinya, @hermansuryatman, ia mengungkapkan masih banyak pekerjaan rumah yang harus segera diselesaikan, salah satunya terkait tingkat pengangguran terbuka di Jawa Barat yang mencapai 6,74 persen.
“Masih banyak PR yang harus kita selesaikan. Salah satunya, tingkat pengangguran di Jabar masih cukup tinggi. Kami tidak bisa main-main dalam mengatasinya,” ujar Herman.
Sebagai langkah konkret, Pemprov Jabar meluncurkan platform digital bernama GLIK (Gerai Layanan Informasi Ketenagakerjaan) yang bisa diakses melalui glik.jabarprov.go.id. Platform ini diharapkan menjadi jembatan antara pencari kerja dan pemberi kerja secara online.
Namun, Herman mengakui bahwa penggunaan GLIK hingga kini belum berjalan optimal, baik dari sisi jumlah pencari kerja maupun penyedia lowongan. Oleh karena itu, pihaknya menargetkan minimal 26.000 lowongan pekerjaan dapat teridentifikasi dalam beberapa bulan ke depan.
“Mulai besok, tim akan turun langsung ke lapangan untuk jemput bola. Semua perusahaan yang memiliki potensi lowongan kerja akan didorong masuk ke GLIK. Tidak boleh lagi dilakukan sembunyi-sembunyi, semuanya harus terbuka,” jelasnya.
Dengan sistem digital ini, Pemprov Jabar juga menegaskan bahwa job fair manual tidak lagi diperlukan, karena semua proses perekrutan akan diarahkan melalui platform GLIK. Cara ini dinilai lebih transparan, efisien, sekaligus meminimalisasi risiko.
Sebagai bentuk keseriusan, seluruh pihak yang terlibat sudah menandatangani fakta integritas. Bahkan, bila target tidak tercapai atau tidak bisa dipertanggungjawabkan, maka siap dikenakan sanksi.
“Insyaallah target bisa tercapai. Ini ikhtiar maksimal kami agar masyarakat Jawa Barat mendapatkan peluang kerja yang lebih luas. Tugas pemerintah adalah memfasilitasi, dan kami akan berjuang sekuat tenaga,” pungkas Herman.
[Aden]