Depok, jarinusa.id – Pemerintah Kota (Pemkot) Depok terus mendorong pemberdayaan perempuan melalui berbagai program kreatif dan berkelanjutan. Salah satunya lewat kegiatan Peningkatan Peranan Wanita Menuju Keluarga Sehat dan Sejahtera (P2WKSS) di Kelurahan Sukamaju, yang kali ini menghadirkan pelatihan pembuatan makanan olahan berbahan dasar ikan.
Kegiatan yang berlangsung di RW 10 sebagai lokus P2WKSS itu diikuti puluhan warga dengan semangat tinggi. Tujuannya sederhana namun berdampak besar: membangun kemandirian ekonomi keluarga melalui potensi lokal.
Perempuan Jadi Penggerak Ekonomi Keluarga
Wakil Wali Kota Depok, Chandra Rahmansyah, yang hadir membuka acara tersebut, menegaskan bahwa perempuan memiliki peran penting dalam memperkuat fondasi ekonomi keluarga.
> “Pelatihan seperti ini menjadi ruang bagi ibu-ibu untuk berkreasi, berinovasi, dan berkontribusi memperkuat ekonomi keluarga. Kalau ekonomi keluarga kuat, ekonomi Kota Depok juga akan kuat,” ujar Chandra di hadapan para peserta.
Ia menambahkan bahwa kegiatan P2WKSS tidak hanya sebatas pelatihan keterampilan, tetapi juga diarahkan agar mampu menghasilkan produk dengan nilai jual tinggi.
> “Kalau hasil pelatihan ini bisa diterima pasar dan meningkatkan pendapatan keluarga, tinggal kita duplikasi ke wilayah lain. Bayangkan kalau setiap RW punya kegiatan produktif seperti ini, luar biasa dampaknya,” katanya antusias.
Potensi Lokal Jangan Hilang, Jadikan Peluang
Dalam kesempatan tersebut, Chandra juga mengingatkan pentingnya menjaga dan mengoptimalkan potensi lokal.
> “Empang-empang di wilayah ini jangan sampai berubah jadi perumahan. Manfaatkan untuk budidaya ikan agar tetap menjadi sumber ekonomi. Dari situ, kita bisa kembangkan olahan seperti abon, nugget, siomay, keripik, bahkan frozen food yang bisa masuk pasar modern maupun digital,” jelasnya.
Ia pun menegaskan bahwa Pemkot Depok siap membantu pelaku usaha perempuan agar naik kelas. Dukungan diberikan melalui pelatihan lanjutan, fasilitasi usaha, dan akses pembiayaan tanpa jaminan.
> “Kalau usahanya sudah berjalan dua tahun, bisa dapat pinjaman sampai Rp100 juta tanpa jaminan. Manfaatkan peluang ini. Apalagi ada Koperasi Merah Putih yang siap menjadi wadah pemasaran produk,” tambahnya.
Empat Hari Pelatihan, Dari Abon hingga Nugget Ikan
Sementara itu, Kepala Bidang Pemberdayaan Usaha Mikro Dinas Koperasi dan Usaha Mikro (DKUM) Kota Depok, Yati Sumiyati, menjelaskan bahwa pelatihan berlangsung selama empat hari, 6–9 Oktober 2025, dengan total 50 peserta.
> “Pelatihan dibagi dua gelombang, masing-masing 25 peserta. Kami juga bekerja sama dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan untuk mengajarkan pengolahan ikan menjadi produk kekinian seperti abon, nugget, dan keripik,” ujarnya.
Yati menegaskan, kegiatan ini tak berhenti di ruang pelatihan. Peserta akan terus mendapatkan pendampingan hingga benar-benar mampu memasarkan produknya.
> “Kami akan bantu dari sisi kemasan, perizinan halal, sampai strategi pemasaran. Harapannya, pelatihan ini memberikan dampak nyata bagi ekonomi keluarga dan mendorong UMKM agar naik kelas,” pungkasnya.
(Aden)