Depok, jarinusa.id – Pemerintah Kota (Pemkot) Depok melalui Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) kembali menghadirkan program Sekolah Remaja. Inisiatif ini menjadi langkah nyata dalam memperkuat ketahanan keluarga serta membekali remaja dengan pengetahuan, karakter, dan keterampilan hidup.
Kepala DP3AP2KB Kota Depok, Nessi Annisa Handari, mengatakan bahwa Sekolah Remaja merupakan implementasi dari Peraturan Daerah (Perda) Kota Depok Nomor 6 Tahun 2024 tentang Peningkatan Ketahanan Keluarga. Program ini juga sejalan dengan visi Depok Maju yang menitikberatkan pada pembangunan sumber daya manusia secara inklusif.
> “Dalam perda ini ditegaskan bahwa setiap remaja berhak memperoleh bimbingan dan informasi mengenai perencanaan hidup yang matang. Sekolah Remaja menjadi salah satu wujud komitmen Pemkot untuk mewujudkan hal tersebut,” ujar Nessi, Senin (15/09/25). Dilansir dari berita.depok.go.id
Tema: Building Positive Minds and Strong Character Together
Mengusung tema Building Positive Minds and Strong Character Together, kegiatan tahun ini difokuskan pada pembentukan pola pikir positif dan penguatan karakter remaja. Menurut Nessi, tantangan yang dihadapi generasi muda saat ini tidak hanya sebatas akademik, tetapi juga aspek psikologis, sosial, hingga digital.
“Remaja tengah berada pada fase perubahan yang kompleks, baik fisik, emosional, maupun sosial. Karena itu, pembekalan dini sangat penting agar mereka siap menghadapi masa depan serta mampu berperan aktif di masyarakat,” jelasnya.
Kolaborasi Keluarga, Sekolah, dan Komunitas
Program ini menekankan kolaborasi lintas pihak—keluarga, sekolah, komunitas, hingga pemerintah—untuk melahirkan remaja yang tangguh, sehat, cerdas, dan berintegritas. Selain Sekolah Remaja, Pemkot juga memperkuat wadah partisipasi melalui Forum Anak dan Forum Genre. Forum Anak berfokus pada pengembangan potensi generasi muda, sedangkan Forum Genre mendorong perencanaan kehidupan yang lebih matang bagi remaja.
Kegiatan Sekolah Remaja disusun secara partisipatif melalui berbagai workshop, seperti pengenalan konsep diri, pelatihan empati, hingga perencanaan masa depan. Materi yang diberikan mengintegrasikan 10 hak anak serta 4 substansi Generasi Berencana (Genre), kemudian dirangkum menjadi empat sesi pengembangan diri.
Harapan: Lahir Agen Perubahan
Lebih jauh, Nessi berharap Sekolah Remaja tidak hanya meningkatkan kepercayaan diri, tetapi juga melatih remaja untuk menolak pengaruh negatif, serta membentuk mereka sebagai agen perubahan di lingkungan sekolah maupun masyarakat.
“Prestasi akademik saja tidak cukup. Remaja juga harus memiliki life skill agar mampu menghadapi tantangan zaman yang semakin kompleks,” tegasnya.
Dengan hadirnya program ini, Pemkot Depok optimistis generasi muda akan lebih siap menatap masa depan—bukan hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga matang secara mental dan berkarakter kuat.
(Aden) Sumberdiskominfodepok