Melihat Pidato Politik Anies Rasyid Baswedan Dihadapan Relawan Tinjauan Teoritis

Melihat Pidato Politik Anies Rasyid Baswedan Dihadapan Relawan Tinjauan Teoritis

Tajudin, S.H.,M.H

Jarinusa.id – Komunikasi secara sederhana dapat didefinisikan sebagai proses penyampaian pesan oleh komunikator kepada komunikan melalui/ tanpa media yang menimbulkan akibat tertentu. Kegiatan komunikasi pada prinsipnya adalah aktivitas pertukaran ide atau gagasan secara sederhana. Dengan demikian kegiatan komunikasi dapat dipahami sebagai kegiatan penyampaian ide atau pesan dari satu pihak kepada pihak lain dengan tujuan menghasilkan kesepakatan bersama terhadap ide atau pesan yang disampaikan. Menurut Thomas M. Scheiwadael dalam Mulyana (2001), mengemukakan bahwa berkomunikasi merupakan proses untuk menyatakan dan mendukung identitas diri, membangun kontak social dengan orang sekitar dan mempengaruhi orang lain untuk merasa, berfikir, dan berprilaku seperti Yang diinginkan.

Menurut Seiler (dalam Arni, 2007) ada empat prinsip dasar dalam berkomunikasi yaitu :

1. Komunikasi adalah suatu proses, artinya bersifat dinamis, dapat menyesuaikan diri dengan  kenyataan.
2. Komunikasi adalah system, artinya bahwa komunikasi terdiri atas beberapa komponen yang  mempunyai tugas masing-masing dan berkaitan satu sama lain.
3. Komunikasi bersifat interaksi dan transaksi, artinya ada proses saling tukar komunikasi
4. Komunikasi dapat terjadi disengaja ataupun tidak disengaja. Terjadi disenangi apabila pesan yang mempunyai maksud tertentu dikirimkan kepada penerima yang dituju, sedangkan situasi komunikasi yang tidak disengaja dapat diterima oleh orang lain dengan sengaja

Penulis mencoba menganalisis dari sudut komunikasi politik pidato yang di lakukan oleh bakal calon presiden yang bakal di usung oleh tiga partai pengusung yaitu Partai Nasdem, Partai Demokrat dan Partai keadilan Sejahtera dalam acara pembekalan relawan Amanat Indonesia yang dihadiri dan dibatasi oleh pengelola tenis Indoor senayan sebanyak empat ribu orang dengan judul “ LURUSKAN JALAN HADIRKAN KEADILAN ”

Sebagai seorang Intelektual dan mantan Menteri Pendidikan dan Gubernur DKI diksi dan warna kalimat yang disampaikan penuh dengan narasi – narasi bagaikan seorang Ahli yang profesional sedang memberikan kuliah umum di hadapan ribuan mahasiswa penuh dengan ilmu dan  pesan serta harapan kedepan dalam rangka perjuangan menuju perjalanan pemenangan pemilihan presiden mendatang.

Luruskan Jalan Hadirkan Keadilan, terkandung maksud apa dari warna kalimat yang menjadi judul pidato seorang bakal calon presiden tersebut, pertanyaan nya adalah apa yang mau di luruskan dan keadilan seperti apa yang akan di hadirkan untuk bangsa dan negara ini? Dari uraian pidato yang di sampaikan sang bakal calon menceritakan sejarah berdirinya bangsa dan negara ini yang oleh para pendiri bangsa ini menjanjikan kemerdekaan dan menceritakan terbentuk nya deklarasi juanda, penulis menganalisanya pidato yang disampaikan ini muatan utamanya adalah visi dan misi beliau jika kelak terpilih menjadi presiden 2024 setelah menuntaskan kinerja sebagai menteri dan gubernur dihadapkan kepada kenyataan yang ada tentang kondisi dan situasi serta persoalan yang di hadapi oleh masyarakat saat ini di era rezim ini berkuasa dianggap proses tata kelola negara dan rasa yang ada dalam masyarakat yang berkaitan dengan kesetaraan dalam bidang apapun tidak terwujud.

Sebuah kritik secara halus dengan gaya intelek disampaikan oleh sang bakal calon terhadap kondisi dan situasi bangsa saat ini sehingga dengan sangat percaya diri berdasarkan rekam jejak yang yang telah di lakukan bahwa jika beliau terpilih sebagai presiden dengan penuh api – api akan melakukan banyak hal terutama yang berkaitan dengan kedaulatan rakyat dan merealisasikan apa yang menjadi tujuan terbentuk nya negara ini sebagai negara demokrasi yang di akui oleh negara – negara lain bahwa indonesia adalah negara demokrasi yang besar.

Keadilan adalah menjadi barang langka dan mahal di republik ini sekarang karena terbukti banyak hal dalam proses penegakan hukum dan bagi para pencari keadilan, hukum yang ada sekarang cenderung bersifat tumpul keatas dan tajam kebawah tidak bersifat equal, begitupun dengan keadilan yang berkaitan dengan proses pemerataan pembangunan dan ekonomi serta lainya sehingga pemerataan hanya bisa dirasakan oleh sebagian masyarakat saja potret ini lah kiranya yang di lihat secara menyeluruh oleh seorang bakal calon presiden sehingga visi nya kedepan adalah akan menghadirkan keadilan dalam banyak hal sesuai dengan tujuan didirikannya negara ini oleh para pendiri bangsa.

Secara teori komunikasi ada dua hal dalam pidato politik yang disampaikan yaitu visi dan misi secara singkat lalu kemudian arahan bagi para relawan untuk bekerja mempromosikan sang bakal calon presiden agar pesan yang disampaikan dapat diterima dan dimengerti oleh masyarakat yang mempunyai hak pilih agar simpati tersebut bisa di dapatkan lalu memenangkan kontestasi pemilihan presiden dengan menitik beratkan kepada para relawan untuk bekerja sepenuh hati dan selalu mengedepankan sikap menjunjung tinggi nilai – nilai demokrasi yang selalu menghormati perbedaan perbedaan yang ada.

Sampaikah komunikasi yang di ungkapkan  secara visi dan janji politik kepada masyarakat dalam pidato politik yang di sampaikan? Penulis melihat nya bahwa mayoritas bahwa masyarakat dan rakyat ini masih rendah dalam hal tingkat pendidikan sehingga diksi atau warna kalimat serta maksud dan tujuan yang di sampaikan hanya bisa diterima bagi relawan secara menyeluruh tetapi untuk masyarakat secara meluas masih perlu untuk di sosialisasikan dengan bahasa yang sederhana dan mudah dimengerti sehingga pesan yang disampaikan bisa diterima oleh rakyat, bahwa jangan lupa musuh bersama bangsa ini yang besar adalah kemiskinan dan kebodohan rakyat tidak membutuhkan narasi atau kalimat yang intelektual tapi hadirkan hidup yang biaya murah dan pendidikan serta kesehatan yang gratis yang dapat dirasakan oleh rakyat secara nyata agar menjadi hidup nya sejahtera.

Bahwa sarat utama bagi calon presiden kedepan adalah Etikabilitas ( sikap dan perilaku ) dan intelektualitas ( keilmuan ) apakah sang bakal calon memenuhi kriteria tersebut sehingga bangsa ini mempunyai pemimpin yang bisa menyelesaikan persolan bangsa dan dapat mengangkat bangsa dan negara ini dari negara berkembang menjadi negara maju. Penilaian dan Pilihan ada ditangan Rakyat, karena pemegang saham seratus persen negara demokrasi adalah Rakyat…salam.

Penulis akan menulis juga pidato politik bakal calon presiden jika ada kegiatan nya.

Penulis. Tajudin.SH.MH
Dosen. Prodi PPKN Unpam

Loading