Depok, jarinusa.id — Nilai kejujuran dan integritas diyakini menjadi pondasi utama dalam membentuk karakter peserta didik. Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Kota Depok, Siti Chaerijah Aurijah, menegaskan bahwa upaya pencegahan korupsi harus dimulai dari lingkungan sekolah melalui keteladanan para guru.
Menurut Siti, guru memiliki peran strategis dalam menanamkan nilai moral kepada siswa. Keteladanan sikap sehari-hari, katanya, lebih kuat dampaknya dibandingkan pembelajaran teori di kelas.
“Guru adalah contoh nyata bagi siswa. Nilai kejujuran dan tanggung jawab yang ditunjukkan setiap hari akan membentuk karakter anak jauh lebih efektif dibandingkan sekadar teori,” ujarnya.
Pernyataan itu disampaikan Siti saat membuka kegiatan Sosialisasi dan Advokasi Pendidikan Antikorupsi yang berlangsung di Aula Teratai, Balai Kota Depok, pada Jumat (31/10/2025). Kegiatan tersebut diikuti oleh para guru, kepala sekolah, dan tenaga pendidik se-Kota Depok.
Siti menilai, pemberantasan korupsi tidak bisa hanya diserahkan kepada aparat penegak hukum. Dunia pendidikan, ujarnya, memiliki tanggung jawab moral untuk membangun generasi yang berintegritas, disiplin, dan menjunjung tinggi nilai keadilan.
Ia juga menegaskan bahwa pendidikan antikorupsi sejalan dengan arah Kurikulum Merdeka, yang menitikberatkan pada pembentukan karakter dan pembelajaran kontekstual. Melalui pendekatan tersebut, siswa tidak hanya memperoleh pengetahuan, tetapi juga dilatih berpikir kritis dan bertindak jujur.
“Setiap langkah kecil yang dimulai dari ruang kelas akan berpengaruh besar terhadap masa depan bangsa. Dari guru yang jujur dan disiplin, lahir generasi berkarakter kuat dan antikorupsi,” tutupnya.
Siti berharap, sosialisasi ini menjadi momentum bagi tenaga pendidik di Kota Depok untuk memperkuat budaya sekolah yang bersih, transparan, dan bebas dari praktik korupsi.
(Aden)
