Home / Ekonomi Bisnis / Depok Jadi Kota Percontohan ICEFF 2025: Kemenparekraf Dorong Freelancer Naik Kelas Jadi Wirausaha Kreatif

Depok Jadi Kota Percontohan ICEFF 2025: Kemenparekraf Dorong Freelancer Naik Kelas Jadi Wirausaha Kreatif

Depok, jarinusa.id — Kota Depok kembali dipercaya sebagai lokasi peluncuran program unggulan nasional. Kali ini, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) bersama PT Permodalan Nasional Madani (PNM) dan Pemerintah Kota (Pemkot) Depok resmi menggelar workshop Islamic Creative Economy Founders Fund (ICEFF) 2025, Jumat (24/10/25), di Ruang Rapat Edelweis, Balai Kota Depok.

Program ini menjadi bagian dari langkah strategis Kemenparekraf untuk memperluas akses pembiayaan dan pemberdayaan bagi pelaku ekonomi kreatif berbasis syariah, terutama bagi pekerja lepas (gig workers) dan wirausaha muda.

Direktur Pengembangan Akses Pembiayaan dan Investasi Kemenparekraf, Anggara Hayun Anujuprana, menjelaskan bahwa ICEFF dirancang untuk memberikan pelatihan, pendampingan, dan akses pembiayaan agar pelaku ekonomi kreatif dapat berkembang menjadi wirausaha mandiri.

“Hari ini kami memberikan workshop kepada 50 pekerja lepas di Kota Depok sebagai tahap awal. Program ini menjadi bagian dari visi kami agar para pelaku ekonomi kreatif tidak hanya menjadi freelancer, tetapi juga mampu memiliki usaha sendiri dan membuka lapangan kerja,” ungkap Anggara dikutip dari laman resmi Pemkot Depok.

Melalui kerja sama dengan PNM, para peserta yang telah siap memulai usaha akan memperoleh pembiayaan awal sebesar Rp 2 juta hingga Rp 10 juta, yang disalurkan secara berkelompok. Setelah mendapatkan modal, mereka juga akan memperoleh pembinaan berkelanjutan sesuai bidang masing-masing, mulai dari kuliner, fesyen, hingga industri kreatif digital.

“Kami tidak ingin kegiatan berhenti di tahap workshop saja. Kami ingin memastikan para peserta mendapat dukungan berkelanjutan, mulai dari pelatihan, permodalan, hingga pendampingan usaha,” tambahnya.

Kota Depok sendiri dipilih sebagai pilot project ICEFF 2025 karena dinilai memiliki potensi besar di sektor ekonomi kreatif serta sumber daya manusia yang unggul. Selain itu, jaringan PNM di Depok termasuk salah satu yang paling aktif di Indonesia.

“Depok menjadi barometer perkembangan ekonomi kreatif di wilayah Jabodetabek. Selain dekat dengan pusat industri kreatif nasional, Depok juga memiliki banyak pekerja lepas dan wirausaha muda yang potensial. Karena itu, kami menjadikan Depok sebagai proyek percontohan nasional,” jelas Anggara.

Ke depan, program ICEFF akan diperluas ke berbagai kota di Indonesia. Kemenparekraf menargetkan sekitar 300 ribu pekerja lepas dapat mengikuti pelatihan dan memperoleh akses pembiayaan selama periode 2026–2029.

Dengan dukungan penuh dari pemerintah pusat, BUMN, dan pemerintah daerah, ICEFF 2025 diharapkan menjadi langkah nyata memperkuat ekosistem ekonomi kreatif nasional, sekaligus membuka ruang bagi munculnya generasi wirausaha baru berbasis syariah.

“Depok menjadi titik awal lahirnya pelaku-pelaku kreatif baru yang tak hanya berorientasi pada karya, tetapi juga memiliki kemampuan manajerial, literasi keuangan, dan akses terhadap pembiayaan inklusif,” tutup Anggara.

(Aden)

Loading

Tinggalkan Balasan

error: Content is protected !!